Kali ini kita akan mengimplementasikan rumus baris dan deret geometri kedalam suatu sistem dan aplikasi dengan menggunakan bahasa pemrograman java yang di bangun menggunakan Aplikasi Netbeans Integrated Development Environment
Baris Geometri
Barisan geometri sering disebut juga sebagai barisan ukur dimana sifat hasil bagi suatu suku dengan suku sebelumnya secara berurutan bernilai konstan. Sebagai contohnya adalah a, b, dan c maka c/b = b/a = konstan. Rasio barisan geometri (r) merupakan hasil bagi suku berdekatan.
Berdasarkan pembahasan baris atau deret geometri dan contoh soalnya yang sudah diulas, maka dapat disimpulkan bahwa rumus suku ke-n dari barisan geometri dirumuskan Un = arn-1 dengan ketentuan a = suku awal dan r = rasio barisan geometri.
Un = arn-1
Deret Geometri
Deret geometri merupakan jumlah n buah pada suku pertama dari barisan geometri yang ada. Nilai dari n suku pertama ini dapat ditentukan melalui rumus, jika r <1
Sn = a (1-rn) / (1-r)
atau, jika r >1
Sn = a (rn-1) / (r-1)
Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembahasan baris atau deret geometri dan contoh soalnya ini, antara lain:
- Sisipan pada barisan geometri
Istilah sisipan memang tidak asing lagi dalam barisan geometri. Contohnya, di antara p dan q, Anda bisa menyisipkan k buah bilangan . Setelah itu, terjadi barisan geometri.
- Suku tengah barisan geometri – Deret geometri tidak terhingga
Deret geometri tidak terhingga adalah deret yang memiliki banyak suku sampai tak terhingga. Jumlah suku-suku dari deret ini bisa jadi sampai tak terhingga. Deret tak terhingga memiliki rasio r ≥ 1 atau r ≤ 1 dengan nama deret divergen, sedangkan untuk nama deret konvergen memiliki rasio -1 < r < 1.
Dengan keterangan diatas kita mendapatkan kesimpulan atas pengetahuan terkait baris atau deret geometri yang dimana kesimpulan tersebut mempermudah kita dalam proses menganalisis sistem dan memberi gambaran terhadap sistem yang akan kita implementasikan selain analisis sistem kita pun mendapat gambaran awal terkait desain interface.
Maka terbentuklah desain interface seperti gambar diatas dengan input terdiri dari tiga input yang tiap input berfungsi untuk menginput nilai a, r dan n serta output terdiri dari dua output yang tiap output berfungsi untuk menampilkan hasil output un dan sn.
Untuk tiap tools terkait dalam sistem memiliki id tersendiri dimana id itu sebagai alat idenfikasi terhadap sistem dan untuk user sebagai alat batu untuk mempermudah user mengenali apa saja yang akan di proses sistem dan untuk id yang kita gunakan dalam sistem ini bisa dilihat gambar diatas.
Seperti penjelasan diatas bahwa id sebagai alat idenfikasi sistem maka code atau script yang mengintegrasikan tersebut kita akanmenggunakan action performed bisa dillihat dibawah selain itu saya menambahkan code native sebagai bahan pembelajaran.
Sekian yang dapat saya sampaikan terima kasih telah membaca artikel ini bila teman-teman suka dengan konten ini teman-teman bisa mengikuti blog ini dengan mengklik tombol ikuti di bawah dan bila ada saran dan pertanyaan bisa disampaikan di kolom komentar.
: